Kebesaran Hati
Menangislah dengan orang yang menangis, dan tangisi apa yang memang pantas untuk ditangisi. Dan tertawalah dengan orang yang tertawa, serta pastikan apakah pantas hal itu untuk ditertawakan. Beberapa hal tersebut berarti menunjukkan kebesaran hati seseorang dan sikap empati ketika menghadapi orang lain yang mungkin sedang dirundung konflik batin ataupun penderitaan.
Kebesaran hati tidak mungkin diukur dari besarnya fisik, absolutnya jabatan, melimpahnya harta atau menterengnya popularitas seorang. Salah satu bagian dari kebesaran hati ialah saat kita ikhlas dan rela bersama dengan mereka yang kurang beruntung untuk berbagi kasih dan menjalin kepedulian. Kebesaran hati berarti merasakan betul apa yang dirasakan orang lain. jika perasaan empati terpatri kokoh, sesungguhnya kita memiliki kapasitas tidak hanya untuk memahami apa yang dirasakan atau dipikirkan oleh orang lain melainkan juga akan mengalami sensasi yang sama dengan yang dialami orang lain.
Pada level yang lebih tinggi lagi, orang tersebut dapat sepenuhnya menghubungkan dirinya dengan seseorang seperti orang lain benar-benar merasakan sakit dan menderita penuh. kita adalah bagian dari ekosistem ataupun organisasi manusia yang sesungguhnya tidak mampu hidup sendiri.
Karena hidup bersama lebih baik daripada seorang diri, hidup bersama akan lebih berwarna dan menghasilkan kenikmatan dalam menjalani hidup yang luar biasa. Ketika seseorang mampu berbesar hati terhadap sesama, suatu saat hal serupa pun akan dirasakannya dari orang lain pada saat ia mengalami penderitaan. Momentum itu bisa terjadi kapan saja.
Kebesaran hati juga harus diimbangi dengan ilmu, ilmu yang benar tentang ketulusan dan harus diimbangi dengan kecerdikan bukan kelicikan. Bersih dari niatan mengambil keuntungan dari setiap kondisi. Wujudnya adalah kesabaran dan sikap yang senantiasa sedia untuk mengalah. Mengalah tidak sama dengan kalah. Mengalah menunjukkan sikap seorang ksatria, yang bersanding dengan kerendahan hati.
Sebab, adakalanya kerendahan hati senantiasa hadir berdampingan dengan kebesaran hati. Orang-orang yang memiliki kebesaran hati, selalu memiliki ruang untuk merendah. Sebab, kita tahu bahwa dengan kerendahan hati tidak menjadikan harga diri kita ikut rendah. Sebaliknya jika hati terlalu tinggi, sangat sulit bagi harga diri untuk berpijak. Bahkan, jika hati kita terlalu tinggi, nantinya kita sangat sulit untuk mengakui
bahwa di suatu kondisi memang orang lain lebih baik dari kita. Sehingga, ketika ada gap antara harapan dan kenyataan ditambah ada hubungannya dengan orang lain. Maka kita akan murka dengan diri kita dan memojokkan diri sendiri.
Kebesaran hati melambangkan kematangan jiwa seseorang dalam menghadapi masalah dengan orang lain. Ketika seseorang rela mengalah demi orang lain, maka perdebatan yang harusnya terjadi akan terhindar, pertikaian yang mestinya berserakan akan tercegah dan suasana harmonis akan tercipta. Nantinya, mereka yang mengalah akan disegani. Kebesaran hati menghadirkan kekuatan dalam diri. Bila kita ingin dipandang apa adanya, maka mulailah dari kita mau menerima orang lain apa adanya pula.
Sadar atau tidak. Kita punya kesempatan yang sama untuk meneguk luka, terbalut akan penyesalan, mengejar makna nan fana. Kita punya kesempatan untuk kecewa, atau pernah mengalami? Bahkan sering? Hancur berserakan, jatuh terpuruk memperjuangkan apa saja. Kalau kita tidak berbesar hati, apakah kita bisa membangun kepercayaan baru diatas bayang luka dan penyesalan? Melelahkan..
Kebesaran hati mengupayakan terbukanya perasaan seseorang agar semakin peka dan tajam pada kondisi sosial dan emosional orang-orang. Tumbuhkan benih kebesaran hati, rawatlah dan semaikan. Sejenak hela saja nafas, tutup kedua mata dan katakan pada diri, "Semua ada waktunya, persiapkan. Tidak apa-apa kok."
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar yang membangun