Misi Kehidupan dalam Surah Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah Ayat 1 sebagai misi yang pertama :
BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM
Artinya : “Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.”
Kandungan ayat:
- Perintah untuk beramal sholeh dengan niat ikhlas karena Allah Subhanahu wa ta'ala. 
- Memulai semua pekerjaan yang baik dengan mengucapkan “BISMILLAH”
- Selalu meniatkan untuk bertaqarub kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Surat Al-Fatihah Ayat 2-3 sebagai misi yang kedua :
ALHAMDULILLAHIROBBIL ‘AALAMIIN
Artinya : “Segala Puji bagi Alloh Rabb semesta alam.”
ARROHMAANIRROHIIM
Artinya : “Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.”
Kandungan ayat :
- Pengkhabaran bahwa Dzat yang disembah oleh makhluk mempunyai nama yakni Allah, rabb, 
- Allah Subhanahu wa ta'ala telah memuji diri-Nya dalam Uluhiyyah-Nya, Rububiyyah-Nya dan Rahmat-Nya
- Dalam hal ini hamba-Nya juga diperintah untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan beribadah kepada-Nya karena Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak untuk disembah
- Hamba-Nya diperintah untuk bersyukur kepada Allah dengan cara mengagungkan dan memuji nama-nama-Nya Yang Maha Agung baik dengan lisan maupun perbuatan
- Hamba-Nya diperintah untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan cara menyambung silaturahim dan memperbaiki hubungan sesama manusia
- Hamba-Nya diperintah untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan cara tunduk dan taat kepada-Nya, mencintai dan mengakui nikmat-Nya dan menggunakan nikmat-Nya 
- Hamba-Nya diperintah untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar selalu ingat kepada-Nya dan jangan melupakan-Nya
- Hamba-Nya diperintah untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar berdoa dan bertawakal kepada-Nya saja karena Allah adalah Rabb yang telah menciptakan hamba dan yang memberi rezeki hamba-Nya

Surat Al-Fatihah Ayat 4 sebagai misi yang ketiga :
MAALIKI YAUMIDDIN
Artinya : “Yang Menguasai Hari Pembalasan.”
Kandungan ayat:
- Pengkhabaran bahwa Allah telah menetapkan “Hari Perhitungan/ Yaumul Hisab” itu pasti akan terjadi.
- Pengkhabaran bahwa tidak ada satu pun makhluk yang berkuasa di hari itu kecuali hanya Allah
- Keadilan yang hakiki akan ditegakkan karena sesungguhnya Allah satu-satunya Dzat Yang Maha Adil
- Peringatan kepada makhluk-Nya bahwa segala nikmat yang telah diterimanya akan dimintai pertanggung-jawabannya
- Peringatan kepada manusia untuk bermuhasabah (introspeksi) terhadap dirinya sebelum hari penghisapan tiba
- Pengkhabaran bahwa setiap usaha makhluk-Nya akan diberi balasan, baik amalan yang buruk maupun amalan yang baik
- Peringatan kepada makhluk-Nya untuk segera mempersiapkan perbekalan di hari yang tidak ada pertolongan kecuali pertolongan dari Allah ‘Azza wa Jalla

Surat Al-Fatihah Ayat 5 sebagai misi yang keempat :
IYYAKA NA’BUDU WA IYYAKA NASTA’IIN
Artinya : “Hanya kepada Allah kami beribadah, dan hanya kepada Allah kami memohon pertolongan-Nya.”
Kandungan ayat:
- Pengkhabaran kepada orang beriman bahwa untuk mendapatkan keselamatan di hari penghisapan (perhitungan) yakni dengan melakukan peribadatan kepada-Nya dan memohon pertolongan-Nya
- Perintah kepada orang beriman untuk berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan
- Perintah kepada orang beriman untuk berlepas diri dari menyandarkan kepada usaha dan hanya dengan pertolongan Allah saja semuanya dapat terwujud
- Perintah kepada orang beriman untuk melakukan ibadah kepada Allah dengan penuh ketaatan dan ketundukan, mencintai-Nya, dengan rasa takut dan penuh harap kepada-Nya. Dan perintah ini merupakan tujuan awal diciptakan jin dan manusia
- Perintah kepada orang beriman untuk berdoa dan bertawakal hanya kepada Allah semata
- Pengkhabaran kepada manusia bahwa Allah mengutus para utusan-Nya ke dunia dari para Nabi dan Rasul untuk mengemban misi ini yakni memberi peringatan, dan menyeru manusia agar beribadah kepada Allah semata dan bertawakal kepada-Nya

Surat Al-Fatihah Ayat 6 sebagai misi yang kelima :
IHDINA ASH-SHIRATOL MUSTAQIIM
Artinya : “Berilah kepada kami petunjuk kepada jalan yang lurus”
Kandungan ayat:
- Pengkhabaran kepada makhluknya bahwa jalan lurus yang dapat menghantarkan dengan cepat dan sampai kepada tujuannya yakni ke kampung akhirat
- Pengkhabaran kepada makhuk-Nya bahwa jalan yang akan menyimpangkan dari tempat tujuannya lebih dari satu yakni banyak jalan
- Pengkhabaran kepada makhluk-Nya bahwa yang mengetahui jalan yang lurus itu hanya Allah saja
- Perintah kepada orang yang beriman untuk memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menunjukkan jalan-Nya yang lurus
- Perintah kepada orang beriman untuk memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala kepada hidayah dan kekuatan untuk tetap istiqomah di jalan-Nya yang lurus

Surat Al-Fatihah Ayat 7 sebagai misi yang keenam :
ASH-SHIRATOL ALLADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM
Artinya : “Yakni jalan lurus yang telah dilalui oleh orang-orang yang telah Alloh anugerahi nikmat kepadanya”
GHAIRIL MAGHDLUB BI’ALAIHIM WAL ADHOLLIIIN
Artinya : “Dan bukan jalannya orang-orang yang telah dimurkai dan disesatkan oleh Allah Tabaarokta wa Ta’ala”
Kandungan ayat:
- Pengkhabaran kepada makhluknya bahwa jalan lurus itu telah dilalui oleh banyak orang yang telah dianugerahi nikmat oleh Allah Subhanahu wa ta'ala
- Pengkhabaran kepada makhuk-Nya bahwa jalan lurus itu bukan jalannya orang-orang yang telah dilaknat oleh Allah karena perbuatan mereka yang telah mengetahui kebenaran kemudian menolaknya
- Pengkhabaran kepada makhuk-Nya bahwa jalan lurus itu bukan jalannya orang-orang yang sesat karena kebodohan orang-orang yang memperturutkan hawa-nafsunya
- Perintah kepada orang beriman untuk meneladani dan mengikuti orang-orang yang telah diberi nikmat dan petunjuk oleh Allah Subhanahu wa ta’ala yakni para nabi dan rasul Allah, para syuhada’ dan sholihin.
- Pengkhabaran kepada orang-orang beriman bahwa orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah itu, bukanlah orang-orang yang telah menguasai harta-benda, kerajaan dan kekuasaan. Akan tetapi orang-orang yang diberi nikmat oleh Alloh adalah orang-orang yang telah diberi petunjuk dan kekuatan untuk beriman, berilmu dan beramal sholeh kemudian bersabar dalam meniti jalan yang Allah telah tunjukan kepadanya untuk menuju kampung akhiratnya yakni Surga
- Perintah kepada orang beriman untuk membedakan diri dengan orang-orang yang telah dimurkai dan disesatkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
- Pengkhabaran bahwa orang-orang yang telah dimurkai oleh Allah yakni berkaitan dengan orang-orang yang mengingkari nikmat-Nya setelah mereka mendapatkan petunjuk kebenaran. Sebab-sebab mereka dimurkai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala karena rusaknya niat dan tujuan yakni hasad-dengki kepada orang yang telah Allah beri nikmat kenabian yang bukan dari golongannya, menyembunyikan kebenaran setelah mereka mengetahuinya, merobah ayat-ayat Allah agar mendapatkan keridhoan manusia, membunuh para Nabi dan Rasul karena menentang hawa-nafsunya, mempunyai pengetahuan namun tidak diamalkan, memerintahkan manusia berbuat kebaikan namun mereka sendiri tidak mengamalkannya. Mereka ini adalah orang-orang Yahudi yang telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam.
- Pengkhabaran bahwa orang-orang yang tersesat disebabkan karena kebodohan mereka terhadap kebenaran dan tidak berkeinginan untuk mencarinya. Mereka beramal berdasarkan perasaan dan dzan (duga-duga) dengan meninggalkan petunjuk dari Rabb-nya. Pada dasarnya mereka beramal hanya memperturutkan hawa-nafsunya. Mereka ini adalah orang-orang Nashara yang telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam.
- Perintah untuk mengikuti manhaj (metode) beragama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam dan para shahabatnya serta berusaha untuk berlepas-diri dan menyelisihi cara beragamanya orang-orang yang dilaknat dan disesatkan oleh Alloh Subhanahu wa ta'ala yakni dari kalangan Yahudi dan Nashara baik dalam aqidah, ibadah dan muamalah.

Wallohu a’lam bishowab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal-Soal Sistem Informasi Kesehatan

Teks Doa Dies Natalis Kampus

SURVEILANS KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU