Ceritakan Pada Allah Meski Kau Tak Mampu Berkata-kata


Jika kamu sedang dalam dirundung duka, apapun sebabnya, tentu tak ingin kamu simpan semua sendiri. Orang yang paling kamu cari adalah yang paling dekat denganmu. Kenapa? Karena yang terdekat adalah yang terfaham terhadap dirimu. Kamu yakin dengan membagikan kisah dengannya, kamu merasa lega.

Kamu berharap ia memberimu udzur atas kesedihanmu. Orang asing tak memahami. Tapi apa kamu yakin, bahwa orang terdekatmu itu selalu faham 100% maksudmu? Apakah kamu yakin ia mampu berempati dengan masalahmu?

Ternyata tidak selalu.

Begitulah manusia. Iya, begitulah manusia. Tidak semua hal terfahami oleh manusia. Kadang hal mudah sulit difahami. Kadang hal sulit mudah difahami.

Jika kamu tahu bahwa manusia memang begitu, maka ke mana kamu pergi? Kepada Allah al-Aliim al-Jabbar kamu kembali. Kembalikan pada-Nya. Ceritakan itu pada Allah. Jika itu karena salahmu, akuilah itu salahmu. 

Andaipun kamu enggan mengaku, kamu tahu Allah tahu segala detail salahmu. Tiada lagi celah menghindar. Jika memang merasa bukan salahmu, maka ceritakan pada Allah.

Bahkan, ceritakan pada Allah meski kamu tak punya lagi kata yang tersisa, dada terasa sesak karena sulit untuk diungkapkan..

Mungkin karena terlalu sedih atau memalukan...
Mungkin karena memang kamu tak pandai merangkai kata...

Kekasihmu kadang kecewa kamu tak pandai merangkai kata, tetapi Allah Subhanahu wa ta'ala senang dengan taubat hamba-Nya; padahal yang dilakukan hamba bukan cerita, bukan berkisah, bukan bertutur kata, melainkan menangis menangis dan menangis semata. Melainkan menumpahkan kejujuran kata lewat air mata. Tumpah semua. Di depan Rabbnya ia bersimpuh. Mengakui itu semua.

Ceritakan pada Allah meski yang bisa kamu berikan hanyalah air mata.

Kadang, tetesan air mata lebih punya makna dibandingkan sekadar kata.
Kadang, tetesan air mata lebih jujur dari kata itu sendiri.

Allah Maha Tahu... jumlatan wa tafshila, global dan terperinci, segala proposalmu. Dia Maha Tahu bait-bait di qalbumu. Kamu ingin apa, Dia Tahu. Kamu benci apa, Dia Tahu. Kamu bersungguh atau berpura-pura, Dia Tahu. Tapi Dia ingin agar kamu bersegera mengangkat tangan berhadapan dengan wajah bernodamu itu. 

Dia ingin kamu menulis proposal permohonan pada-Nya melalui lisan maupun tangisan. Dia ingin kamu membuktikan cintamu pada-Nya setelah Dia selalu membuktikan bahwa Dia selalu peduli padamu. 

Dia selalu memperhatikanmu. Dia menyembuhkanmu saat sakitmu. Dia yang mengangkatmu saat kamu terjatuh. Dia yang menyelamatkanmu dari jurang kesepian. Dia yang memberikan pelangimu kembali setelah hujanmu. 

Jika kamu jujur, dan tak satu pun makhluk mempercayaimu, maka Dia tahu kejujuranmu lebih dulu dari siapapun. Jikapun Allah sudah memutuskan keindahan masa depan untukmu kelak, maka tak satu pun bisa atau bermandat menghalangi keputusannya, meskipun seluruh makhluk bersepakat menghalangi.

Karena sebenarnya cinta-Nya yang harus kamu kejar, bukan cinta selain-Nya. Maka katakan cintamu pada-Nya jika memang jujur, dan takutlah jika kamu mendustakannya. 

Makhluk bisa saling membohongi satu sama lain. Namun makhluk tak bisa membohongi yang menciptakan-Nya. Barangsiapa berbohong kepada-Nya, ia sedang membohongi dirinya sendiri.

Ceritakan pada Allah meski baru bisa setitik air mata, tak punya sebaris kata, Dia hanya ingin kau mendekat pada-Nya.

QS. Ali 'Imran Ayat 29 : Katakanlah, “Jika kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahuinya.” Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal-Soal Sistem Informasi Kesehatan

Teks Doa Dies Natalis Kampus

SURVEILANS KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU