SOAL_SOAL PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN
1. Jelaskan
penggunaan konsep rantai nilai untuk melakukan analisis internal dalam penyusunan
perencanaan strategis pada dinas kesehatan
2. Mengapa
evaluasi program kesehatan itu penting ?
3. Bagaimanakah merancang evaluasi, apa saja langkah-langkah
yang harus dilakukan serta apakah pengertian dari setiap langkah yang dilakukan
tersebut?
4. Mengapa
Rencana pembangunan Jangka Menengah (RPJM) perlu dilakukan sinkronisasi antara
RPJM Pusat dan Daerah. Jelaskan
5. Jelaskan
bagaimana pemahaman anda tentang empat pendekatan sinkronisasi RPJM Pusat dan
RPJM Daerah yaitu
a. Kebijakan
anggaran belanja: money follow program
b. Pendekatan perencanaan Holistik-Tematik, Integratif
dan Spasial
c. Penentuan Prioritas melalui pelaksanaan multilateral meeting, bilateral meeting atau forum SKPD
d. Rancangan RPJMD dikonsultasikan kepada Bappenas,Kemendagri, dan Kemenkeu
1. Penggunaan
rantai nilai dalam melakukan analisis internal penyusunan perencanaan strategis
dinas kesehatan merupakan rangkaian kegiatan untuk menentukan pola yang
digunakan dinas kesehatan untuk memahami posisi biaya dan mengidentifikasi
cara-cara yang dapat digunakan untuk memfasilitasi implementasi dari
perencanaan strategi tingkat internal, dihubungkan dengan menerima, menyimpan
dan menyebarkan input-input dalam perencanaan kebijakan.
Nilai yang dirumuskan bertindak sebagai
landasan utama untuk visi dan misi, tercakup dapat dianut oleh setiap orang
dinas kesehatan, dapat mempromosikan kondisi internal dinas kesehatan,
menunjukkan kebijakan terhadap masyrakat serta menegaskan ekspektasi kinerja
dan kualitas perencanaan aspek SDM dan Keuangan
a.Fungsi-fungsi Manajemen, dimulai dari
Perencanaan, Implementasi, sampai dengan Monitoring dan Evaluasi program yang
dijalankan
b. Sistem
Pendukung Manajerial terdiri dari Manajemen SDM, Sistem Manajemen Keuangan,
Logistik, sistem Surveilance dan Informasi Kesehatan, Hukum dan Regulasi, dll.
Sistem pendukung manajerial juga meliputi lingkungan kerja, budaya kerja,
struktur organisasi, soft skills yang dimiliki oleh pimpinan/staf, dll.
2. Tujuan
dari evaluasi program kesehatan Evaluasi
program kesehatan penting untuk dilakukan dikarenakan evaluasi memiliki tujuan
yaitu:
1) Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan
kembali suatu program kesehatan. Sehubungan dengan ini perlu adanya
kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain memeriksa kembali kesesuaian dari
program kesehatan dalam hal perubahan-perubahan kecil yang terus-menerus,
mengukur kemajuan terhadap target yang direncanakan, menentukan sebab dan
faktor di dalam maupun di luar yang mempengaruhi pelaksanaan suatu program
kesehatan.
2) Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan
perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan yang akan datang. Hasil evaluasi
akan memberikan pengalaman mengenai hambatan dari pelaksanaan program kesehatan
yang lalu dan selanjutnya dapat dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan
dan pelaksanaan program kesehatan yang akan datang.
3) Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi
sumber dana dan sumber daya manajemen saat ini serta di masa mendatang.
3. Proses evaluasi biasanya terdiri dari paling sedikit 5 (lima) tahap yaitu:
1)
Penetapan indicator pengukuran dan standar
pelaksanaan kegiatan, biasanya sudah dilaksanakan pada dengan perencanaan
kegiatan
Tahap pertama dalam evaluasi adalah penetapan indilator dan standar.Indikator adalah penunjuk evaluasi sedang standar adalah suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai patokan untuk menilai kegiatan atau hasil-hasil kegiatan. Pada umumnya penetapan indicator dan standar evaluasi telah ditetapkan bersamaan dengan proses perencanaan. Tujuan, sasaran, kuota, dan target pelaksanaan dapat digunakan sebagai standar evaluasi. Bentuk standar yang lebih khusus antara lain target cakupan sasaran, target penurunan AKI dan AKB, Pencapaian standar kualitas ANC dll. Tiga bentuk standar yang sering dipakai adalah:
a)
Standar phisik, misalnya cakupan program,
kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dll
b)
Standar moneter adalah biaya per satuan
produk atau sasaran program/kegiatan. Standar biaya pemulihan balita gizi
buruk, standar biaya ANC dll
c)Standar waktu, penetapan
waktu ideal untuk menyelesai kan kegiatan tertentu atau untuk pencapaian tujuan
tertentu.
2)
Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan yang tepat akan meningkatkan
kehandalan evaluasi. Beberapa pertanyaan penting berikut dapat dipakai sebagai
penuntun tahap ini, yaitu:
a)
Berapa kali pelaksanaan pengukuran
indicator evaluasi harus dilakukan, missal sekali, bulanan, tahunan dll
b)
Dalam bentuk apa pengukuran akan
dilakukan, dalam bentuk tulisan, menginpeksi visual (pengamatan), menghitung,
menimbang dll
c)
Siapa yang akan terlibat dalam pelaksanaan
evaluasi ? manajer saja atau tim evaluasi dsb
d)
Seberapa mudahkah pengukuran dapat
dilakukan, hasil nya dapat diolah dan dianalisa, dengan biaya yang “relative”
murah
3)
Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
(real)
Beberapa
cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan atau hasil pelaksanaan kegiatan
adalah:
a) Pengamatan (observasi)
b) Laporan, baik lisan maupun tertulis
c) Mertode-metode otomatis
d) Inspeksi dan pengujian (test), termasuk menghitung,
menimbang, mengukur waktu dll
e) Penelitian atau survai sampel
4)
Pembandingan hasil ukur dengan standar
Tahap kritis dari proses evaluasi adalah pembandingan hasil
pengukuran (pealaksanaan atau hasil pelaksanaan) kegiatan yang nyata dengan
yang direncanakan atau dengan standar yang ditetapkan. Walaupun tahap ini
paling mudah tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat menginterprestasi
adanya penyimpangan.Titik kritis yang penting lainnya adalah ketika mencari
jawaban mengapa penyimpangan terjadi, yang berarti mencari penyebab terjadinya
penyimpangan.
5)
Merancang dan melakukan tindakan koreksi,
bila memang diperlukan
Tahap
ini adalah pengambilan keputusan untuk melakukan intervensi (koreksi),
merancang tindakan koreksi berdasarkan temuan penyebab penyimpangan serta
melaksanakan intervensi/tindakan koreksi. Tindakan koreksi mungkin berupa:
a)
Mengubah standar
b)
Memperbaiki prosedur, tehnologi,
metode dalam pelaksanaan kegiatan
a)
Menggantii kegiatan dengan
kegiatan lain yang lebih akuntabel
b)
Menambah sarana dan prasarana
kegiatan
c)
Mengubah waktu pelaksanaan
kegiatan dll
4. Rencana
pembangunan jangka menengah atau RPJM
perlu dilakukan sinkronisasi antara RPJM pusat dan daerah karena amanat dari
undang-undang no 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional
telah mengamanatkan bahwa sistem perencanaan pembangunan nasional bertujuan
untuk menjamin terciptanya intregasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat
dan daerah. Berdasarkan hal ini lah maka penyusunan rencana pembangunan jangka
menengah daerah atau RPJMD harus memperhatikan rencana pembangunan jangka
menengah pusat, karena pembangunan kesehatan tidak hanya fokus pada program dan
kegiatan tapi juga fokus pada penguatan sistem kesehatan ini berarti harus
adanya sinkronisasi antara rencana pembangunan jangka menengah daerah dan
rencana pembangunan jangka menengah pusat untuk menyongsong penguatan sistem
kesehatan dan harus adanya keselarasan antara rencana pembangunan jangka
menengah daerah dan rencana pembangunan menengah pusat untuk mendukung rencana
pembangunan jangka menengah.
5.
A. Pendekatan anggaran yang lebih fokus pada program atau kegiatan yang terkait langsung dengan prioritas nasional serta memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Dengan money follows program, belanja tidak lagi dibagi secara merata kepada setiap program.
B. Pendekatan perencanaan Holistik-Tematik, Integratif dan Spasial
Holistik-Tematik : Pendekatan Tematik sangat berhubungan dengan tema atau dalam suatu isue dikatakan dengan pokok permasalahan. Hal ini, diartikan sebagai suatu sistem yang menyatukan unsur-unsur yang dikaitkan/terpusat pada satu pokok permasalahan/tema, sehingga terjadi keterpaduan antara satu dengan yang lain. Jika dihubungkan dengan program dan kegiatan, pendekatan Tematik ini, harus berangkat dari sebuah issue sentral dan harus fokus untuk diintervensi dengan program dan kegiatan sehingga menjawab penyelesaian terhadap suatu permasalahan yang terjadi. Holistik merupakan cara pandang yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai satu kesatuan lebih penting daripada bagian-bagiannya. Holistik menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dari bagian-bagiannya sehingga menjadi sebuah penyelesaian yang dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh bagian tanpa ada yang terlewatkan.
Integratif : Pendekatan integratif
sebagai penyatuan berbagai aspek ke dalam satu keutuhan yang terpadu atau dapat
diartikan sebagai pendekatan yang menyatukan beberapa aspek ke dalam satu
proses. Hal ini bila dihubungkan dengan perencanaan pembangunan, maka
pendekatan integratif lebih mengarah pada kegiatan mengidentifikasi agar output
dari kegiatan prioritas yang terdapat pada organisasi perangkat daerah (OPD)
dapat saling terintegrasi dengan kegiatan prioritas yang ada pada OPD lainnya,
mendukung satu kebijakan prioritas.
Spasial : Pendekataan spasial berkenaan dengan ruang atau tempat. Pertimbangan dimensi ruang (spasial) dan daerah dalam administrasi pembangunan sudah harus jelas. Memastikan lokus dari suatu kegiatan prioritas yang terdapat pada beberapa OPD untuk diintegrasikan. Selanjutnya akan diselaraskan dengan usulan program dan kegiatan.
C. Penentuan Prioritas melalui pelaksanaan multilateral meeting, bilateral meeting atau forum SKPD
multilateral meeting bertujuan untuk
membahas dan menyepakati program pendukung, khususnya terkait dengan sasaran,
alokasi pagu, dan lokasi yang telah disesuaikan dengan Rancanganyang telah
ditetapkan. Ultilateral meeting melibatkan Bappenas dan seluruh mitra yang
berkaitan dengan prioritas nasional.
D.
Rancangan RPJMD dikonsultasikan kepada
Bappenas,Kemendagri, dan Kemenkeu guna menilai dan menjamin keselarasan antara
RPJMD Provinsi dan RPJMN, kesesuaian dengan tahapan, tatacara penyusunan, dan
pembagian urusan pemerintah dalam rencana pembangunan daerah dan menilai
kelayakan keuangan daerah untuk jangka menengah terutama terkait dengan transfer
daerah.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar yang membangun