District Health Information Software 2 (DHIS2)

DHIS2 adalah sebuah platform open source database dan aplikasi untuk mengumpulkan, memproses dan menganalisa informasi kesehatan yang awalnya dikembangkan oleh OSLO University, DHIS2 merupakan aplikasi berbasis open source yang khusus digunakan untuk pengelolaan data dan informasi kesehatan

District Health Information Software 2 (DHIS2) juga adalah platform open source, sistem informasi manajemen kesehatan berbasis web (HMIS). Saat ini, DHIS2 adalah platform HMIS terbesar di dunia, yang digunakan oleh 67 negara berpenghasilan rendah dan menengah. 2,30 miliar orang tinggal di negara-negara di mana DHIS2 digunakan. Dengan dimasukkannya program berbasis LSM, DHIS2 digunakan di lebih dari 100 negara. Pengembangan perangkat lunak inti DHIS2 dikelola oleh Program Sistem Informasi Kesehatan (HISP) di Universitas Oslo (UiO). HISP adalah jaringan global yang terdiri dari 11 organisasi dalam negeri dan regional, memberikan dukungan langsung harian, harian kepada kementerian dan pelaksana lokal DHIS2.

DHIS2 memfasilitasi pengelolaan informasi kesehatan mulai dari pengumpulan data, memproses data termasuk didalamnya fungsi analisis, visualisai informasi kesehatan, komunikasi dan diseminasi informasi kesehatan. DHIS2 mendukung penguatan SIK yang berbasis wilayah seperti di kabupaten/kota, propinsi atau bahkan secara nasional

Tujuan utama penggunaan DHIS2 :

 - menyediakan informasi kesehatan yang terintegrasi sehingga dapat digunakan bagi pengambil kebijakan untuk melakukan evaluasi dan monitoring sistem kesehatan, secara lebih efektif, pengembangan program kesehatan, perencanaan serta melakukan intervensi program kesehatan.;

- sebagai alat bantu untuk mengelola informasi kesehatan, DHIS2 lebih banyak memfasilitasi pengelolaan data dan informasi untuk manajemen sistem kesehatan berbasis kewilayahan tersebut.

Tujuan implementasi DHIS2 adalah untuk dapat menghasilkan, menganalisis, dan menyebarluaskan informasi kesehatan untuk Memfasilitasi perumusan kebijakan yang efektif, manajemen, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi layanan kesehatan dan intervensi program di sektor kesehatan

Konsep DHIS2, Perangkat lunak dan open source data (95% dari biaya adalah untuk pembangunan infrastruktur lainnya), pendekatan gudang data dengan data dari berbagai sumber (laporan berkala, data populasi, data peta), lebih mungkin untuk mendukung penguatan sistem kesehatan , meningkatkan integrasi data, daripada membuat aplikasi baru, mempromosikan penggunaan standar data (elemen data, indikator), manfaat utama terletak pada penggunaan informasi untuk pengambilan keputusan, mendukung aliran proses data kesehatan baik secara vertikal maupun horizontal, menyederhanakan skalabilitas dan keberlanjutan sistem informasi, DHIS2 sangat fleksibel sesuai dengan kebutuhan lokal yang dapat dikontrol dengan mudah.

3 dimensi dari DHIS2 yang mendeskripsikan data

Where, terkait dengan unit organisasi atau wilayah yang mengumpulkan data

When, terkait dengan periode laporan atau data tersebut dikumpulkan

What, terkait dengan element data yang dikumpulkan

Unit Organisasi : Puskesmas X

Data element : ANC K4

Periode : 2021 

Value : 37%

Data perlu diintegrasikan karena permasalahan SIK di Indonesia masih terfragmentasi, masing-masing sektoral hanya memikirkan dirinya saja, oleh karenanya data itu harus satu pintu agar mempermudah dalam proses analisa dan pengambilan keputusan, sharing data lintas sektor dan program, dan pengembangan SIK di Kabupaten/Kota menjadi seragam

User DHIS2 bisa Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, kantor kesehatan tingkat kabupaten, lintas Sektor bisa BPS, BKKBN dan sebagainya

Peran masing-masing : 

Kementerian Kesehatan bisa akses semua data elemen

Dinas Kesehatan Provinsi bisa view report, view GIS, run data validation check

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bisa view report, enter data value (kab punya akses entri data yang ada dari berbagai laporan yang sudah ditentukan 

Lintas Sektoral hanya bisa view report, view GIS, view DASBOARD

Organisational units dan hierarki merupakan prinsip utama dalam DHIS2.

Hierarki menunjukkan struktur organisasi di dalam DHIS2, bagaimana fasilitas pelayanan kesehatan, wilayah administratif dan wilayah geografis tersusun satu sama lain

Dimensi suatu data ditunjukkan dengan suatu hierarki dengan satu unit terpusat (misal negara) dan jumlah tingkatan level di bawahnya. Di DHIS2, setiap unit (baik fasilitas pelayanan kesehatan atau wilayah administratif)di dalam suatu hierarkhi disebut organisational unit.

Hanya diperbolehkan ada 1 hierarkhi organisasi saja di dalam satu waktu yang sama sehingga diperlukan perhatian khusus dalam penyusunan strukturnya.

Hierarkhi organisasi nasional di dalam kesehatan masyarakat biasanya memiliki 4-6 level, tetapi DHIS2 dapat mensupport berapapun jumlah levelnya. Hierarkhi tersusun dari parent- child relations. 

Hierarki menunjukkan struktur organisasi di dalam DHIS2, bagaimana fasilitas pelayanan kesehatan , wilayah administratif, dan wilayah geografis tersusun satu sama lain. Dimensi suatu data ditunjukkan dengan suatu hierarki dengan satu unit sentral dan jumlah tingkatan level di bawahnya. Desain hierarki menentukan unit analisis geografis yang tersedia bagi semua pengguna ketika data dikumpulkan dan diagregat di dalam struktur tersebut

Organization unit adalah setiap unit baik fasilitas pelayanan kesehatan atau wilayah kerja di dalam satu hierarki DHIS2. Desain suatu hierarkhi menentukan unit analisis geografis yang tersedia bagi semua pengguna ketika data dikumpulkan dan diagregatkan di dalam struktur hierarkhi tersebut.

Apa itu organisation unit:

• Merepresentasikan wilayah geografis

• Fasilitas yang menyediakan pelayanan

• Unit administratif seperti provinsi atau kabupaten

• Terletak pada suatu level di dalam hierarki unit organisasi 

Apa itu organisation unit group dan group set:

• Alat yang fleksibel untuk membuat kategorisasi pada suatu Org unit

• Group set memudahkan proses pelaporan dan memfasilitasi analisis menggunakan Tabel Pivot, dan Data visualize

 • Merupakan teknik untuk membuat hierarkhi alternative

 • Orgunits dapat dikelompokkan ke dalam suatu grup

Data Element  Didefinisikan sebagai data apa yang dikumpulkan dan akan dilakukan analisis Misal. “Jumlah bayi yang di imunisasi”, “Jumlah kematian ibu, ”kasus Malaria baru“, “Jumlah kelahiran” dll.

 • Di dalam konteks lain, seringkali disebut dengan Indikator

 • Di dalam DHIS2, data elements tidak sama dengan Indikator

• Menunjukkan data mentah, misal jumlah dan bukan cakupan

 • Dapat diagregasikan menggunakan kategori misalnya “Jumlah kasus malaria baru berdasarkan jenis kelamin" laki-laki, perempuan

Jenis Data Element

 • Data Element Rutin Data yang dikumpulkan secara rutin baik itu mingguan, bulanan, triwulan. Misal nya “total persalinan dalam 1 bulan”.

• Data Element Semi-permanen: Data yang berubah dalam kurun waktu lama jika dibandingkan dengan data kesehatan rutin biasanya dikumpulkan tahunan, misal data populasi.

 • Data Element Infrastruktur:  Data yang berkaitan dengan infrastruktur di suatu fasilitas pelayanan kesehatan, misal jumlah tempat tidur di RS.

 

Penamaan Data Element

 • Penamaan data element harus berdiri sendiri dan memiliki deksripsi yang jelas. Misalnya hanya menuliskan “kelahiran” atau “positif” tapi dituliskan dengan jelas seperti: “Jumlah kelahiran hidup” atau “Jumlah malaria positif”

• Penamaan tidak boleh terlalu panjang karena akan digunakan di dalam laporan atau beberapa analisis dan penyajian data

• Jangan menuliskan nama data element dengan menyalinnya langsung dari form pengumpulan data. Misalnya “Jumlah ibu hamil yang berkunjung pertama kali untuk mendapatkan pelayanan antenatal di fasilitas pelayanan kesehatan” didalam DHIS2 dapat diubah menjadi “Kunjungan K1”

• Penamaan harus mengikuti konvensi standar penamaan dan harus konsisten

• Hindari menggunakan karakter khusus dalam penamaan data element

• Mulai penamaan dengan informasi esensial agar memudahkan ketika melakukan pencarian data elements

 • Ketika memberi penamaan data elements, perhatikan bagaimana data akan dianalisis dan digunakan, bukan bagaimana data dikumpulkan

• Terkadang perlu untuk disebutkan juga sumber/frekuensi pengumpulan data, misalnya: “kasus komunitas campak”, atau “Jumlah pasien TB yang dilaporkan triwulan”

 

Kategori Data Element

• 1 Data element memiliki atribut kategori. Misalnya: Jenis kelamin, kelompok umur, jenis kontrasepsi, dll

• Sebagai contoh data element yang akan disajikan yaitu Jumlah bayi yang diimunisasi berdasarkan jenis kelamin.

• Menentukan bagaimana nilai data dikumpulkan dan disimpan.

Misal. “Kasus malaria baru" + <5th + Laki-laki

• 1 Data element hanya bisa memiliki 1 category combination

Model kategori Data Element Model Kategori terdiri dari 4 “levels”:

1) category combination • “usia dan jenis kelamin”

2) category • “usia" , “jenis kelamin”

 3) category option • “< 5 th” and “> 5 th” dan “perempuan”, “laki-laki”

4) category option combination • “<5 th, laki-laki”, “<5 th, perempuan”, “>5 th, laki-laki”, “>5 th, perempuan”

 

Data element adalah data apa yang dikumpulkan dan akan dilakukan analisa. Data elemen menunjukkan data mentah misal jumlah yang diagregasikan menggunakan kategori

Data Elemen Rutin : Data yang dikumpulkan secara rutin baik mingguan maupun bulanan

Data Elemen Semi-Permanen : Data yang berubah dalam kurun waktu lama jika dibandingkan dengan data rutin. Biasanya dikumpulkan dalam periode tahunan.

Data Infrastruktur : Data yang berkaitan denga infrastruktur di suatu fasilitas pelayanan kesehatan 

Data indikator bisa dalam bentuk jumlah, rasio, proporsi, rate, dan indeks.

kriteria indikator valid,realible,sensitive,spesifik,operational

Specific : Jelas apa yg diukur

Measureable : Dapat diukur

 Achievable (Acceptable, Attainable) : Dapat dicapai oleh program

Relevant : Sesuai tujuan program

Time bound : Waktunya sesuai

An indicator is “a summary measure that aims to describe in a few numbers as much detail as possible about a system to help understand, compare, predict, improve, and innovate.”

A health indicator is “a characteristic of an individual, population, or environment which is subject to measurement and can be used to describe one or more aspects of the health of an individual or population.”

 

Penyiapan aplikasi DHIS2 :

 1.Install dan customize DHIS2 instance (versi terbaru) ;

 2.Working on Organization Unit hierarchy (reporting/data flow) ;

3.Setting up data element, category and preparing indicators ;

 4.Data sets, data entry and design data entry form ;

5.Data quality and validation rule


Penyajian data DHIS2 : 1. pivot table ; 2. GIS ; 3. Dashboard

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal-Soal Sistem Informasi Kesehatan

Teks Doa Dies Natalis Kampus

SURVEILANS KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU