Ingin

hari-hari terlewati kini bukan hari gelap, buta tanpa warna, berakhir cahaya, sesak rasa, begitu hari kamarin yang kalut tidak karena ku menembus angkasa, tidak pula karena ku menangi nirwana, tapi karenamu, telah menerobos di antara hati yang merana, kini senjaku bukan senja penuh cerca, kosong, hampa, tapi penuh cinta, tidak karena ku telah gapai bintang-bintang, tidak pula karena asa yang saling menggalang, tapi karena dirimu, yang menjadi hujan di saat jiwa kemarau panjang, kini yang ada terasa adalah nestapa kata-kata penuh makna, hampa tapi terasa, berwarna bukan karenaku, memesona mekar karenamu, kamu, adalah segenggam pasir di pantai kalbu, menghambur di antara resah pikirku, bergerak di detak rindu, menyebar di antara pilu, merasuk di dalam syahdu, merenggut semua ragu, lembar demi lembar kertas tak cukup hanya untuk melukis rona wajahmu tetes demi tetes tinta habis menuliskan rasa dibenakku bait demi bait puisi romansa tak cukup hanya untuk mengungkapk...