Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Bahagia

Gambar
Bahagia, sebuah ungkapan yang sering sekali kita dengar, kita fasih dalam menjabarkan makna bahagia. Namun, satu sisi kita kurang memiliki hikmah dalam menghidupkan bahagia kita. Sebuah kisah yang cukup masyhur dikalangan kita. Dikisahkan hiduplah pemuda yang kala itu sedang kuliah di sebuah universitas terkemuka. Tatkala ia sedang kuliah maka ia terpikir betapa bahagianya jika ia lulus dengan predikat terbaik dan menjadi sarjana tepat waktu. Manakala dia telah lulus dan jadi sarjana sesuai keinginannya, maka dia berpikir betapa bahagianya jika dia meraih gelar Magister. Dan, ketika dia berhasil meraih Magister diapun berpikir betapa bahagianya jika dia bisa meraih gelar Doktor. Selepas ia pun meraih gelar Doktor dia ternyata tidak bahagia juga karena banyak sekali orang yang bertanya kapan menyempurnakan agama (menikah) padahal telah meraih gelar Doktor. Maka, dia berpikir betapa bahagianya ia jika sudah menikah. Namun, setelah menikah diapun tidak bahagia karena orang-or...

Arti Kesanggupan

Gambar
Mungkin benar adanya jika manusia memiliki kesukaran atau bisa dikatakan perasaan menolak dalam dirinya ketika diberi beban. Tanpa kita sadari, sebenarnya kita menyukai beban. Beban menjadi kiper dalam sepakbola misalnya, itu berat. Tapi salah seorang dari pemain sepak bola menyukainya. Beban menjadi guru dalam mengajar, itu berat. Tapi salah seorang dari kita menyukai profesi guru. Dalam ibadah, puasa misalnya. Berat sih, tapi karena perintah langsung Allah ta'ala, ya kita lakukan. Pas udah buka, kita bilang, "enak ya puasa ternyata". Sejatinya, beberapa amanah yang kita sandang di muka bumi pasti ada saatnya kita sukai. Berlelah-lelahnya kita hari ini dalam menyanggupi keharusan amanah itu, suatu saat momentum itu yang kita sukai. Sama juga dengan amanah menyampaikan Islam. Beragam bentuk dan cara, ada yang kita sukai, ada yang tidak. Tinggal bagaimana kita akhirnya mencari cara agar menyukai itu, merasa nyaman menggandengnya. Selama ini kita rasanya salah me...

Berbeda Arah

Gambar
Ditulisan saya kali ini, saya mengajak kita semua untuk menyaksikan kembali paradigma Islam saat ini dengan banyaknya ragam gerakan, jama'ah, dan kelompok dengan pelbagai macam aliran pemikir oleh sebagian besar orang menganggap ini fenomena yang biasa saja. Namun saya pribadi tidak menganggap demikian. Berdasarkan ukuran neraca syariat sebagai tulang punggung aktivitas Islam, khidmatnya bagi kaum muslim, serta ekses negatif yang selalu muncul ke permukaan. Saya menganggap hal ini merupakan fenomena yang cukup mengkhawatirkan dan berisiko membahayakan. Hanya Allah ta'ala saja yang tahu akhir kesudahannya. Jika saja fenomena keberagaman ini mutlak tanpa rasa fanatisme dan taqlid, disemai dengan nafas ukhuwah, terjalin komunikasi efektif untuk saling mengerti mungkin hal ini takkan perlu untuk didiskusikan. Keberagaman dalam dunia Islam saat ini hanyalah melahirkan perselisihan dan permusuhan di dalamnya. Yang dihembuskan hanyalah nafas hasad dan dengki antar sesama ...