Waktu



Haru, Ia selalu dan selalu mengatakan "harus buat target-target yang besar agar semangat kuliahnya" atau "must be better, harus lebih baik dari pencapaian selama ini, bisa ya.." Ia mengetuk tanpa ragu, selalu percaya ketika aku sendiri tak begitu yakin, Ia hebat dengan segudang prestasi dan kerendahan hatinya. Pada akhirnya memang kita akan pulang pada kesunyian dan kesepian. Tapi nestapa usang yang telah Ia basahi itu meninggalkan motif indah, bekas perhatian lebih layaknya Ia adalah saudara tua, mungkin bias dari takdir yang memang tidak memiliki saudara kandung seperti ia. Peran dan figurnya layaknya pohon kebebasan. Akhirnya Ia akan terjun ke dunia yang sesungguhnya, mungkin aku bukan akar yang tegar dalam diamnya, aku juga bukan daun yang kuat diterpa angin kencang, aku juga bukan batang kokoh yang mempertahankan jati dirinya. Aku harap rumah Ia yang baru nanti tetap menjaga Ia yang kukenal saat ini. Aku tau cerita kemarin tidak begitu apik dan sempurna  Melainkan hanya cerita kecil. Kuharap Ia sukses terus.

Terlepas dari hal yang ia patrikan dalam hidup ku ini,Sekarang.. seseorang mengatakan "Kau tampak murung,  kepedulianmu runtuh, kepercayaanmu musnah, keperhatianmu hilang." Ringkasnya. Saat itu ujian terberat melanda adalahku sebab ia tak lagi bisa ada seperluku, ya mungkin kau harus menerima bahwa yang kau harapkan itu adalah seorang manusia yang tidak akan dapat memberikan jalan apa - apa, kecuali Allah yang memberikan jalan melalui dirinya, jadi, cukup berhenti berharap, sekalipun, meskipun, dia adalah teman terbaikmu sendiri. Belajar terbiasa berjalan sendiri, walau letih, walau risih, sebab ada masa, memang kau harus sendiri, merenungi ~ Paling mungkin, tidak akan ada yang bisa benar - benar memahami sepenuh perasaanmu saat ini, bagaimana pun karakter manusianya. Allah telah menetapkan manusia dengan julukan insan, yang bermakna lupa dan lalai. Sehingga sepengertian apapun saudaramu atas perasaanmu, tetap saja ada bagian - bagian, ia akan melalaikanmu. Jika ia tidak dapat memahami sepenuh perasaanmu, maka jangan penuhi perasaanmu dengan harapan dapat dipahami olehnya, sebab kau pun belum tentu mampu memahaminya dengan sepenuh perasaannya , Butuh Waktu..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal-Soal Sistem Informasi Kesehatan

Teks Doa Dies Natalis Kampus

SURVEILANS KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU