Makna Cinta

Cinta menjadi salah satu dari unsur terpenting dalam ibadah. Bersama raja` (berharap) dan khauf (takut), cinta menjadi perasaan hati yang pasti ada di setiap insan makhluk Allah Swt. Untuk cinta yang secara fitrah dapat kita rasakan sendiri seperti kepada orangtua, keluarga, guru, sahabat, atau bahkan pada makhluk hidup lainnya. 

Mencintai seseorang itu normal, wajar lahiriah. Sebab umumnya manusia akan mengalaminya. Namun, tetapkanlah cinta tadi diatas segala-galanya adalah cinta pada Allah Swt. yang telah membuat kita ada, mengadakan sesuatu yang awalnya tidak ada menjadi ada, pencipta Alam SemestIngat Allah berfirman:

أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.” (QS. Al Isra [17]: 57)

Allah berfirman tentang nabi-nabi-Nya (yang artinya):
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al Anbiya [21]: 90)

Tiga unsur ini juga terdapat dalam surat Al Fatihah, surat yang selalu kita baca dalam setiap shalat kita.

Alhamdulillahi rabbil ‘aalamin : mengisyaratkan makna cinta, karena al hamdu memiliki arti memuji Allah dengan sifat-sifat sempurna disertai rasa cinta. Pujian tanpa disertai rasa cinta tidak disebut al hamdu, akan tetapi al madhu.

Ar rahmaanir rahiim : mengisyaratkan makna raja`, karena rahmat Allah yang dikandung dalam dua nama Allah al rahman dan al rahim adalah sesuatu yang kita harapkan dari ibadah-ibadah yang kita kerjakan.

Maaliki yaumid diin : mengisyaratkan makna khauf. Hari pembalasan adalah hari yang sangat kita takutkan. Kedahsyatannya membuat setiap mukmin manapun takut untuk menghadapinya jika dengan amal ibadah yang sedikit. Untuk itulah kita pun beribadah kepada Allah. Agar kita tidak mengalami kesulitan saat hari pembalasan itu datang.

Cinta yang diliputi unsur ketundukan, merendahkan diri dan ketaatan secara mutlak tidak boleh terbagi. Ia adalah cinta khusus untuk Allah. Harus kita murnikan selalu, tidak boleh kita tunjukan cinta itu kepada selain Allah. Jika cinta itu terbagi, berarti kita membagi ketundukan dan ibadah kita kepada Allah. Artinya kita telah berbuat dosa paling besar, yaitu syirik. Naudzubillah. 

Jadikan cinta kepada orangtua karena Allah, jadikan cinta kepada guru karena Allah, jadikan cinta kepada sahabat karena Allah, apapun itu jadikan cinta kita hanya karena Allah.

Komentar

Posting Komentar

Tinggalkan komentar yang membangun

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal-Soal Sistem Informasi Kesehatan

Teks Doa Dies Natalis Kampus

SURVEILANS KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU