Kader Rohilah
Teruntukmu Kader Rohilah
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا النَّاسُ كَالْإِبِلِ الْمِائَةِ لَا تَكَادُ تَجِدُ فِيهَا رَاحِلَةً
Manusia seperti unta seratus, hampir kamu tidak mendapatkan dari kalangan mereka unta "Rohilah" (yang mampu memikul beban)
الراحلة هى الجمل القوي الذي يقود قافلة الإبل في مقدمة الركب و تتبعه
Rohilah adalah unta kuat yang memimpin kawanan unta, dia selalu ada di depan dan diikuti yang lain
Imam Syahid Hasan Al Banna mengatakan :
نريد جيلا ” يحمل“ الإسلام
و ليس ” يحمله“ الإسلام
Kami menginginkan generasi yang memikul Islam, bukan yang dipikul Islam
Sementara, Asy-Syahid Sayid Quthb berpesan :
” الناس في حاجة الى كنف رحيم و الى عناية فائقة و الى بشاشة سمحة و الى ود يسعهم و حلم لا يضيق بجهلهم و ضعفهم و نقصهم ... في حاجة الى قلب كبير يعطيهم و لا يحتاج منهم الى عطاء ... و يحمل همهم ... يجدون عنده دائما الاهتمام و الرعاية و العطف و السماحة و الود و الرضا“
Manusia membutuhkan dekapan kasih, perhatian lebih, senyuman ramah, cinta yang mewadahi mereka, dan kesabaran yang mampu menampung kelemahan dan kekurangan mereka. Mereka juga membutuhkan jiwa besar yang memberi pada mereka dan tidak membutuhkan pemberian dari mereka, memikul keprihatinannya mereka, dan selalu memberikan perhatian, pemeliharaan, empati, keramahan, kecintaan, dan keridhaan Allah ta'ala.
Pada zaman Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wassallam ketika hendak melakukan perjalanan, masyarakat pada zaman itu menggunakan unta sebagai sarana transportasi untuk membawa alat-alat kebutuhan mereka selama diperjalanan, dan unta yang dapat membawa beban itulah mereka menyebutnya dengan kata Rohilah.
Tidak semua unta mampu menjadi rohilah, hanya unta pilihan saja yang mampu dianggap sebagai rohilah. Dan begitulah Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam menyebut orang-orang muslim, tidak semua muslim mampu membawa beban sebagai khalifah di bumi, hanya muslim yang terpilih saja yang mampu membawa amanah yang diberikan Allah ta'ala.
Generasi Rohilah adalah generasi yang tidak mudah mengeluh, memiliki semangat serta visi yang jauh kedepan. Visi jangka terpanjang dan jauh kedepan adalah Agama. Visi Dunia hanyalah visi yang mengikuti trend dan mode, yang membuat kita berfikir pendek dan pragmatis.
Pada generasi kita saat ini, salah satu ciri kader Rohilah adalah, ia selalu maju, mengembangkan dirinya dan kompetensinya, serta menambah kekuatan daya tampung, daya tahan dan daya dukungnya terhadap tugas-tugas dakwah.
pepatah arab juga mengatakan :
من لايتقدم يتقادم
Barang siapa yang tidak Maju sesungguhnya dia telah Mundur
Kader Rohilah bukanlah kader yang sering atau selalu menuntut apapun dari jalan ini, tapi ia adalah kader yang selalu Siap Dituntut oleh jalan dakwah. Apapun resikonya dan bagaimanapun kondisinya, baik dikala senang maupun susah, baik ketika sedang malas maupun sedang bersemangat.
Termasuk kader Rohilah juga adalah mereka yang tidak memudahkan diri dalam mengajukan uzur, tidak meminta rukhsah terhadap suatu tugas dimana dia memang masih mampu melakukannya. Ada kaidah yang selalu dipegangnya :
"nahnu jamaah azhimah, laisa jamaah rukhsah"
Kita adalah jamaah, komunitas yang penuh azzam, bukan jamaah yang suka mengambil rukhsah. Kader Rohilah adalah mereka yg Kuat baik kuat ruhiyah, fisik, tsaqofi,maupun maknawiyahnya, tidak mudah patah hati dan berbalik arah, memegang teguh amanah sampai amanah enggan kepadanya, yang mengupayakan diri memimpin yang lain, posisinya selalu membersamai, memotivasi sekaligus tak langsung jadi contoh teladan bagi yang lain.
Kader Rohilah, mereka tak sama ujiannya, namun setiap dari mereka sama diperintahkan untuk bersabar. Kesabaran bergantung dengan ujian. Semakin deras ujian dan amanah mereka semakin besar payung kesabaran yang harus menaunginya,
Kader Rohilah, mereka bukan berada di jalan yang mulus, karena jalan mulus tak pernah melahirkan pengemudi yang hebat. Mereka juga bukan berada di laut yang tenang, karena laut yang tenang takkan pernah melahirkan pelaut yang tangguh. Mereka juga bukan berada di naungan langit yang cerah, karena langit yang cerah takkan pernah melahirkan pilot yang handal
Hidup mereka mungkin selalu dihujani masalah, tapi adanya ujian membuat orang seperti mereka menjadi kuat. Semangat perjuangannya yang mesti dimiliki oleh kader Rohilah adalah semangat untuk berperan dan bukan semangat untuk mengejar jabatan, posisi, dan gelar-gelar duniawi lainnya saja.
Saat ini, jiwa ksatria itu makin menghilang. Sebaliknya, muncul jiwa-jiwa kerdil dan pengecut yang menginginkan otoritas, kekuasaan, dan jabatan, tetapi tidak mau bertanggung jawab, apalagi berkorban. Sikap seperti bukanlah kader Rohilah sejati.
Semoga diri bisa menjadi kader Rohilah, Allahu Musta'an.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar yang membangun