Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Status Kehidupan

Gambar
Tidak perlu semua manusia harus tau, tentang apa yang kau rasakan kini, yang tersimpan apik di hati, bukankah cukup Allah saja tempat terbaik untuk mengadu dan menyembuhkan seluruh letih dan luka perih di hati? Sekiranya memang mereka harus tau, tidak lain hanyalah untuk memperoleh kebermanfaatan darimu. Bukan untuk mencari pembelaan ataupun dukungan secara emosional, buruknya malah agar dikasihani dan simpatik semata. Bila baik dan ada manfaatnya maka tulislah, postinglah, bagikanlah, bila tak ada, maka simpanlah untuk dirimu saja. Hanya dirimu yang menyimpan segala kecamuk itu. Sebab tidak semua orang mampu menjaga dan merahasiakan cerita kita, bukan tak percaya, namun lebih kepada bahwa setiap orang memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Dan itu cukup sebagai bahan perenungan yang manjur bagi kita untuk tetap berhati-hati agar tak menampakkan raut muka sedih, atau kisah pilu pada setiap teman, sahabat, saudara atau bahkan kepada kedua orang tua kita sendiri. Demikian seharu...

Kembali

Gambar
Sesungguhnya, perjalanan panjang yang kita tempuh di muka bumi ini bukan hanya sekedar perjalanan kaki, tetapi juga perjalanan hati. Maka yang lelah dalam perjalanan panjang ini bukan hanya kakimu, tetapi juga hatimu. Sementara, tempat sebaik - baik untuk istirahatmu hanya pada Dia yang memiliki langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada diantaranya. Hati tak bisa diistirahatkan di tempat orang lain, bahkan tak juga teman karibmu sendiri mungkin juga saudaramu, sebab masing - masing kita memiliki lelah hatinya sendiri, sesuai dengan kesanggupan kita untuk menghadapi peliknya nestapa dunia ini, tentu mereka juga ingin didengar dan mencurahkan isi hati mereka. Maka ketika hatimu lelah menyusuri jalan - jalan ini, curahkan saja semua ke illahi Rabbi, bahkan hanya sekedar air mata sebab kau tak sanggup mengungkapkan lelahmu bagaimana bentuk dan rupanya, Allah tau apa maksudmu menghamba padaNya, karena Dia mendengar sampai pada sebalik hatimu yang paling dalam sekalipun, yang na...

Waktu

Gambar
Haru, Ia selalu dan selalu mengatakan "harus buat target-target yang besar agar semangat kuliahnya" atau "must be better, harus lebih baik dari pencapaian selama ini, bisa ya.." Ia mengetuk tanpa ragu, selalu percaya ketika aku sendiri tak begitu yakin, Ia hebat dengan segudang prestasi dan kerendahan hatinya. Pada akhirnya memang kita akan pulang pada kesunyian dan kesepian. Tapi nestapa usang yang telah Ia basahi itu meninggalkan motif indah, bekas perhatian lebih layaknya Ia adalah saudara tua, mungkin bias dari takdir yang memang tidak memiliki saudara kandung seperti ia. Peran dan figurnya layaknya pohon kebebasan. Akhirnya Ia akan terjun ke dunia yang sesungguhnya, mungkin aku bukan akar yang tegar dalam diamnya, aku juga bukan daun yang kuat diterpa angin kencang, aku juga bukan batang kokoh yang mempertahankan jati dirinya. Aku harap rumah Ia yang baru nanti tetap menjaga Ia yang kukenal saat ini. Aku tau cerita kemarin tidak begitu apik dan sempurna ...